Pendahuluan
Berfikir adalah kodrat manusia dan sekaligus rahmat yang diberikan olah
Allah swt. Sudah sepantasnya untuk dilatih berpikir dengan
jelas, tajam dan terang rumusannya, hal itu juga supaya lebih
tangkas dan kreatif . dengandemikian kita sebagai generasi penerus
bangsa perlu belajar berpikir tertip , jelas , serta tajam. Hal yang
sangat penting juga adalah belajar membuat deduksi yang berani
dengan salah satu cara untuk melahirkannya adalah silogisme. Hal
ini diperlukan karena mengajarkan kita untuk dapatmelihat konsekwensi
dari sesuatu pendirian atau pernyataan yang apa bila di
telaah lebih lanjut, sebenarnya pendirian atau pernyataan
itu tadi self – destructive.
Mungkin hal itu bisa terjadi karena tidak
mau menghargai kebenaran dari sesuatu tradisi atau
tidak dapat menilai kegunaannya yang besar dari sesuatu
yang berasal dari masa lampau, adajuga sebagian orang yang
mengatakan atau menganggap percuma mempelajari seluk beluk
silogisme . Tetapi mungkin juga anggapan itu didasarkan pada
kenyataan bahwa biasanya dalam proses penulisan atau pemikiran hanya
sedikit orang saja yang dapat mengungkapkan pikirannyadalam bentuk
silogisme. Akan tetapi , proses
pemikiran kita menurut kenyataanya mengikuti pola
silogisme jauh lebih sering dari pada yang kita duga. Misalnya ucapan “
Saya tidak senangkepada pegawai itu karena ia biasa
datang terlambat ke kantor “ Proses pemikiran
tersebut haya bisa di uji dan di kaji apabila
kita beberkan dalam bentuk silogisme karena bentuk
silogismelahsetiap langkah dari proses tersebut menjadi terbuka .
Pembahasan
silogisme adalah merupakan suatu proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Dan silofisme itu di atur dalam dua
proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Kemudian silogisme
mempunyai beberapa macam jenisnya, yaitu diantaranya sebagai berikut.
Jenis-jenis
silogisme
1. silogisme katagorial
2. silogisme hipotetik
3. silogisme alternatif
4. entimen
5. silogisme disjungtif
1. silogisme katagorial
2. silogisme hipotetik
3. silogisme alternatif
4. entimen
5. silogisme disjungtif
Dari berbagai
jenis silogisme diatas, memiliki arti yang berbeda, yang pertama yaitu :
1.
Silogisme katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
Contoh :
- semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
- koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
- koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
- semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
- koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
- koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
2.
Silogisme hipotetik
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
- Apabila lapar saya makan roti (mayor)
- Sekarang lapar (minor)
- Saya lapar makan roti (konklusi)
- Apabila lapar saya makan roti (mayor)
- Sekarang lapar (minor)
- Saya lapar makan roti (konklusi)
3.
Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Contoh :
- Dimas tinggal di bogor atau surabaya
- Dimas tinggal di surabaya
- Jadi, dimas tidak tinggal di bogor
- Dimas tinggal di bogor atau surabaya
- Dimas tinggal di surabaya
- Jadi, dimas tidak tinggal di bogor
4.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
Contoh:
- Jodi berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha keras dalam belajar.
- Jodi telah berusaha keras dalam belajar, karena itu jodi layak mendapatkan peringkat satu.
- Jodi berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha keras dalam belajar.
- Jodi telah berusaha keras dalam belajar, karena itu jodi layak mendapatkan peringkat satu.
5.
Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.
Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.
Contoh :
- Devan masuk sekolah atau tidak. (premis 1)
- Ternyata devan tidak masuk sekolah. (premis 2)
- Ia tidak masuk sekolah. (konklusi).
- Devan masuk sekolah atau tidak. (premis 1)
- Ternyata devan tidak masuk sekolah. (premis 2)
- Ia tidak masuk sekolah. (konklusi).
Paragraf itu
adalah merupakan susunan kata dari beberapa kalimat yang terjalin utuh,
sehingga didalamnya mengandung gagasan utama. Kemudian paragraf itu di bedakan
menjadi dua, yaitu paragraf deduktif dan paragraf deduktif. Paragraf dedukti
dan induktif merupakan contoh paragraf yang dilihat dari letak gagasan
utamannya, sedangkan yang dimaksud dengan Paragrafi nduktif adalah paragraf
yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju
kepada kesimpulan umum, yang mencakupsemuaperistiwakhusus di atas.
Ciri-ciri
Paragraf Induktif antara lain :
- Terlebih dahulu menyebutkan
peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
Jenis
Paragraf Induktif :
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Klasifikasi
4. Perbandigan
5. Sebab akibat
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Klasifikasi
4. Perbandigan
5. Sebab akibat
Istilah induktif
berarti bersifat induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere,
duxi, ductum berarti ‘membawake; mengantarkan’; inducere, induxi, inductum
berarti ‘membawa ke; memasukkan kedalam’. Lebih lanjut istilah induksi di
jelaskan sebagai metode pemikiran yang bertolak dari hal khusus untuk menentuka
nhukum atau simpulan. Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan
pernyataan umum itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa
paragraph induktif itu dikembangkan dari contoh kehukum atau simpulan. Jadi
pada intinya paragraf induktif itu kalimat utamanya terletak di akhir kalimat
atau kesimpulan dari akhir ceritanya. Sedangkan paragraf deduktif itu kalimat
utamanya terletak di awal paragraf.
Contoh
paragraf deduktif :
Sampah
menyebabkan terjadinya banjir. Di ibu kota jakarta sudah banyak terlihat
sampah-sampah yang berserakan dimana-mana, di jalan-jalan, di kali, di dalam
parit dan di sela-sela trotoar. Ha; tersebutbukanlah hal yang aneh lagi untuk
diketahui, karena dengan banyaknya sampah dimana-mana, ketika musim penghujan
datang bajir akan menyerang ibu kota jakarta. Dikarenakan tempat untuk jalannya
air hujan terhalang oleh sampah. Itu sebabnya banjir akan selalu menyerang ibu
kota jakarta apabila tidak di lakukan penanggulangan sampah.
Contoh
kalimat induktif :
Merasakan
lambung sakit itu sudah pasti sangat tersiksa bukan? Begaimana tidak, karena
sistem pencernaan kita sedang tidak bersahabat dengan pemiliknya. Ingin
menikmati hidangan yang kita inginkan pun sulit, karena sistem pencernaan yang
sedang terganggu. Penyebabnya itu dikarenakan makan yang tidak teratur, seperti
satu kali dalam sehari. Kemudian telat makan, atau makan-makanan yang tidak
sehat sebelum perut kita terisi oleh nasi. Seperti minum soda sebelum makan
nasi, meminum-minuman dingin seperti susu, teh yang berasal dari kulkas atau
minuman yang didinginkan sebelum makan nasi, karena susu, soda, makan-makanan
yang terlalu mengandung cabai, atau pedas, kemudian makanan yang mengandung
cuka, serta asam yang tinggi, seperti jeruk atau minuman yang asam-asam. itu
semua adalah hal yang dapat menimbulkan asam lambung naik dan menyebabkan
lambung tersebut akan memberikan respon yang tidak baik bagi kesehatan
kita.Tidak salah apabila penyakit maag menyerang bagi orang-orang yang tidak
menjaga pola makan yang baik.
Contoh Soal Silogisme :
Tentukan
kesimpulan dari premis 1dan 2
Premis 1 : Budi adalah siswa
kelas XI IPA 5
Premis 2
: Siswa itu kelas XI IPS 5
Jawab :
a. Siswa
itu adalah Budi
b. Siswa
itu kelas XI IPA5
c. Siswa
itu bukan Budi
d. Budi
kelas XI IPS 5
Tentukan Kesimpulan dari
Andika
mempunyai sebuah sepeda motor scoopy, sepeda motor scoopy adalah produk Honda
a. Andika
mempunyai sepeda motor Honda
b. Andika
tidak menggunakan produk Honda
c. Andika
mempunyai sepeda motor scoopy
d. Andika
tidak punya sepeda motor
Bacalah
silogisme berikut!
Semua
mahasiswa Indonesia adalah lulusan sekolah menengah atas. Franky adalah mahasiswa
Indonesia
Kesimpulan yang tepat dari kedua pernyataan tersebut adalah ...
Kesimpulan yang tepat dari kedua pernyataan tersebut adalah ...
a. Frangky mahasiswa
Indonesia, lulusan SMA.
b.
Frangky lulusan Sekolah Menengah Atas.
c.
Frangky sudah lulus dari SMA setahun yang
lalu.
d.
Frangky
mahasiswa Indonesia yang sudah lulus.
Bacalah
paragraf berikut!
Seseorang yang dasar agamanya tidak kuat akan mudah tergoyahkan. Bila ada ajakan untuk berbuat maksiat, dia akan terpengaruh. Seperti halnya, orang yang mendirikan rumah di tepi pantai. Pondasinya tidak kuat dan dalam karena tanahnya berpasir. Bila ada badai, pondasi akan goyang dan bisa rumah itu runtuh.
Kalimat kesimpulan yang tepat sesuai isi paragraf di atas adalah ...
A. Jadi, orang yang dasar agamanya tidak kuat akan mudah terpengaruh dan sangat rawan.
B. Jadi, dasar agama seseorang yang tidak kuat seperti orang membuat rumah di tepi pantai yaitu mudah goyah.
C. Jadi, orang yang mendirikan rumah di tepi pantai sangat rawan karena sering dilanda badai dan topan.
D. Jadi, orang yang tidak beragama sama seperti membuat rumah di tepi pantai untuk tempat peristirahatan.
E. Jadi, orang yang mendirikan rumah di tepi pantai tidak beragama dan mudah tergoyahkan.
Seseorang yang dasar agamanya tidak kuat akan mudah tergoyahkan. Bila ada ajakan untuk berbuat maksiat, dia akan terpengaruh. Seperti halnya, orang yang mendirikan rumah di tepi pantai. Pondasinya tidak kuat dan dalam karena tanahnya berpasir. Bila ada badai, pondasi akan goyang dan bisa rumah itu runtuh.
Kalimat kesimpulan yang tepat sesuai isi paragraf di atas adalah ...
A. Jadi, orang yang dasar agamanya tidak kuat akan mudah terpengaruh dan sangat rawan.
B. Jadi, dasar agama seseorang yang tidak kuat seperti orang membuat rumah di tepi pantai yaitu mudah goyah.
C. Jadi, orang yang mendirikan rumah di tepi pantai sangat rawan karena sering dilanda badai dan topan.
D. Jadi, orang yang tidak beragama sama seperti membuat rumah di tepi pantai untuk tempat peristirahatan.
E. Jadi, orang yang mendirikan rumah di tepi pantai tidak beragama dan mudah tergoyahkan.
PL) : Setiap penduduk yang sudah berumur
tujuh belastahun ke atas harus memiliki KTP
PK : Si Arman sudah berumur tujuh belas tahun ke atas
Simpulan : ....
Simpulan yang tepat untuk silogisme tersebut adalah
A. Si Arman harus memiliki KTP
B. Si Arman harus memiliki KTP karena sudah berumur dua puluh tahun.
C. Kareaa Si Arman sudah berumur dua puluh tahunharus memiliki KTP
D. Si Arman yang belum memiliki KTP
E. Penduduk yang belum memiliki KTP harus memilikinya.
PK : Si Arman sudah berumur tujuh belas tahun ke atas
Simpulan : ....
Simpulan yang tepat untuk silogisme tersebut adalah
A. Si Arman harus memiliki KTP
B. Si Arman harus memiliki KTP karena sudah berumur dua puluh tahun.
C. Kareaa Si Arman sudah berumur dua puluh tahunharus memiliki KTP
D. Si Arman yang belum memiliki KTP
E. Penduduk yang belum memiliki KTP harus memilikinya.
Daftar
pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar