Kamis, 12 April 2012

How to Become a Good Manager

Becoming a good manager is not only about getting your job done, but more importantly, earning the respect of your team. First you must stop thinking of yourself as a 'Boss' - whether you are the manager or not, you are first and foremost a part of the team. Don't alienate yourself by sitting in a high chair. Nobody likes a windbag.
Lead by example - I always think that to be a good manager, you need to understand what your team is doing. Even if you are not 'hands-on', you need to earn the respect of the team and make them believe that you have an overall guiding vision of what the team is working on. If not, you will end up, at best, being a resource manager.
Learn to Delegate - one of the hardest things for new managers is to delegate to and trust other team members. Typically, when a good engineer steps into the shoes of a manager, he still wants to do everything on his own - don't fall into this trap. If you do not delegate responsibility to your team, your team members will feel stifled and will not be able to grow. And guess what, delegation is one of the hardest things a good manager needs to learn to do well. It involves trust and the ability to succeed without micro managing
Never micromanage. No one likes being micro-managed. One of the things you will learn, as a new manager, is that when people are given a responsibility, most of them rise to the challenge. Give them a chance. Step back, keep a track of the overall goal but don't walk up to your team members every half hour asking what is going on
Be careful of overprotection - As a manager, it is critical for you to 'take care' of your team, which includes shielding them from harsh criticisms from others in the organization. However, be very careful of over protection. A good manager will always balance protection with positive criticism to ensure that while his team is motivated and happy, they also know their shortcomings so that they can improve. It is your responsibility to make sure that your team is on the path to constant personal improvement. The worst thing you can do is keep them under the impression that they are the 'best' and have them ignore areas of improvement.
Plan milestones for your team members well in advance (typically a year at least) - so that you can track their progress concretely through the year. Your team deserves to know how they performed objectively
Take performance reviews seriously - In a typical corporation, the rise of your team largely depends on the reviews that you propagate to the upper management. A review should be timely and as objective as possible. If you have a problem with a team member, step back and think if it's a problem with the team member or with you. If it is the former, before you put it in the review, consider if it is one-off, due to special circumstances or a repeatable problem that needs to be corrected.Give an opportunity for your team to give you input on what they think of you. Most importantly, act on their feedback. Being a manage does not always make your right. Don't let your ego get into the way - learning is a 2 way process, from you to the team and from the team to you. Self improvement is key for you to improve as a manager and into a leader.
All work and no play... - Don't get too tied in with 'deliverables' and 'schedule'. Make some time to take your team out for a lunch or a party.Challenge your team - once in a while push your team to achieve more than they think they are comfortable doing. Sometimes, team members need an extra nudge to innovative beyond their perceived limitations.
Recognize individuals and teamwork - I personally believe both are critical. Team recognition bolsters the team morale and person recognition provides a lot of individual motivation as well as urges others to rise to the challenge
Be ready to objectively explain individual recognition (or the lack of it) - As I mentioned above, I am of the personal opinion that individual recognition is key in addition to collective recognition. However, remember that it is the right of other team members to challenge/question you on why they were not recognized. As a good manager, you should be able to give concrete responses on lacking milestones due to which they were not recognized while others were. If your responses are objective and non-confrontational, it would usually be accepted and taken as an input for self-improvement.Before declaring a bad apple, consider if it's another fruit' - Remember that not everyone excels at every job. If you have assigned a person to be responsible in a particular area and for some reason, that person is failing in his work, don't just declare he is not "worthy" to be in your team. Often, a simple re-assignment to a different responsibility can change things drastically
Be there in times of need. There will be a time for everyone when they face personal/family problems. Those who genuinely help during these times of need are those who form long lasting friendships. Do as much as possible to help your team get over hard times, should they seek your assistance. Remember this - jobs come and go, teams form and break but friendships last forever. When you genuinely help a person in time of need, this is never forgotten and this is how loyalty builds
RULES OF ENGAGEMENT, FAIR PLAY MARKETING

sumber :  http://ezinearticles.com/?How-to-Become-a-Good-Manager&id=3306756

Masalah Ekonomi yang Dihadapi Negara Indonesia

Negara Indonesia termasuk negara yang sedang berkembang yang selalu dihadapkan pada masalah-masalah sebagai berikut:
  • Kemiskinan, adalah manifestasi dari keadaan kekurangan dan keterbelakangan masyarakat. Di Indonesia, batas garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengacu pada kebutuhan minimum 2.100 kilo kalori per kapita per hari, ditambah dengan kebutuhan minimum nonmakanan yang merupakan kebutuha dasar seseorang yang meliputi sandang, pangan, papan, sekolah, transpotasi, dan lain-lain.
Macam-macam kemiskinan sebagai berikut:
  1. Kemiskinan mutlak (absolute), yaitu kemiskinan yang disebabkan karena tingkat pendapatannya tidak dapat menutup kebutuhan hidup minimum.
  2. Kemiskinan relatif, yaitu kemiskinan yang lebih banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya.
  3. Kemiskinan struktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan karena adanya ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara.
  4. Kemiskinan sosial budaya, yaitu kemiskinan yang dikaitkan dengan nila-nilai budaya masyarakat.
Program penanggulangan kemiskinan yang langsung diarahkan kepada penduduk miskin antara lain sebagai berikut:
  1. penyediaan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin
  2. pengembangan sistem jaringan sosial
  3. pengembangan budaya masyarakat miskin
  • Keterbelakangan
Secara umum diartikan sebagai suatu kelambatan dalam perkembangan atau ketinggalan dalam kemajuan. Penduduk yang terbelakang diartikan sebagai faktor produksi tenaga kerja yang memiliki kualitas rendah (tidak profesional atau efisien). Keterbelakangan pada segi ekonomi tampak pada rendahnya pendapatan per kapita, terbatasnya pasar berbagai macam barang, rendahnya tingkat spesialisasi, dan rendahnya penggunaan uang giral per kapita. Keterbelakangan pada segi administrasi tampak pada penggunaan pembukuan yang belum meluas serta kontrolvdan pengawasan yang belum memadai. Dalam penguasaan teknologi, Indonesia masih banyak mendatangkan tenaga ahli dari luar negri untuk jenis pekerjaan tertentu. Selain itu, mesin-mesin berteknologi tinggi juga masih didatangkan dari luar negri. Keterbelakangan sikap mental ekonomi nampak dalam hal penipuan dan pemalsuan produk-produk resmi, pembajakan karya cipta, serta disiplin kerja rendah.

sumber :  http://sarahlistiarakhma.wordpress.com/2012/01/02/masalah-ekonomi-yang-dihadapi-negara-indonesia/

Tujuh Faktor Penyebab Lemahnya Hukum di Indonesia

JAKARTA, RIMANEWS - Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori Saleh mengatakan, terdapat tujuh faktor yang menyebabkan lemahnya penegakan hukum di Indonesia.
"Salah satu faktor yang utama adalah undang-undang yang dihasilkan oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat lebih mencerminkan kepentingan pengusaha dan penguasa daripada kepentingan rakyat kebanyakan," kata Imam dalam seminar "Sarasehan Kebangsaan" di Jakarta, Selasa (14/2).
Undang-Undang ini, menurut Imam, kemudian membuat sebagian besar masyarakat meremehkan hukum di Indonesia karena hukum tidak dibuat untuk kesejahteraan dan kepentingan rakyat banyak.
"Kita masih ingat bagaimana hilangnya beberapa pasal tentang rokok pada undang-undang tertentu, juga bisa dipelajari bagaimana UU Ketenagakerjaan dan UU Perseroan Terbatas sangat menguntungkan pengusaha," kata dia.
Faktor yang menjadi penyebab lemahnya penegakan hukum yang kedua, menurut Imam, adalah lemahnya kehendak konstitusional dari para pemimpin dan penyelenggara negara di Indonesia.
"Lihat saja partai yang dulu beriklan banyak soal anti korupsi, namun justru sekarang paling banyak melakukan pelanggaran hukum tersebut," kata Imam menjelaskan.
Faktor ketiga, menurut Imam, adalah rendahnya integritas aparat penegak hukum seperti polisi, hakim, jaksa dan advokat.
"Kami di Komisi Yudisial banyak menerima aduan tentang bagaimana perilaku hakim yang banyak melanggar kode etik. Laporan ini meskipun sulit dibuktikan, paling tidak menunjukkan bahwa dalam pandangan masyarakat, integritas aparat penegak hukum sangat rendah," kata Imam.
Faktor keempat yang dalam pandangan Imam tidak kalah penting dari yang pertama, adalah paradigma penegakan hukum yang positivistik atau lebih menekankan pada aspek legal formal.
"Kasus pencurian sandal yang terjadi baru-baru ini atau karena seorang nenek yang dihukum karena mencuri barang yang nilainya kecil adalah contoh bagaimana hukum di negara ini sangat positivistik, padahal hukum seharusnya bersifat transformatif (memberdayakan masyarakat kecil) dan liberatif (membebaskan)," kata Imam.
Tiga faktor lain yang menjadi sebab lemahnya penegakan hukum, menurut Imam, adalah minimnya sarana dan prasarana penegakan hukum, sistem hukum yang tidak sistematis dan tingkat kesadaran dan budaya hukum yang kurang di masyarakat.

sumber :  http://rimanews.com/read/20120215/54471/ky-tujuh-faktor-penyebab-lemahnya-hukum-di-indonesia

Penyebab Korupsi Sulit di Berantas

JAKARTA - Ketua Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi mengurai persoalan mengapa korupsi di Indonesia sulit diberangus. Hal itu lantaran korupsi sudah dilakukan secara berjamaah.

“Kenapa kasus-kasus korupsi saat ini tidak bisa diberantas? Karena yang melakukan korupsi itu saat ini bukan lagi orang per orang, melainkan sudah dilakukan oleh rezim. Rezim korupsi seperti saat ini,” ujarnya dalam acara seruan bersama dan dukungan pada gerakan mahasiswa untuk memimpin perlawanan rakyat hingga titik darah penghabisan di Galery Kafe Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (01/03/12).

Menurut Adhie, modus korupsi yang lazim dan banyak dilakukan biasanya dengan cara memanipulasi anggaran. “Misalnya saja, harga handphone Rp1 juta, tapi ditulis dalam anggaran Rp3 juta, Rp2 juta dibagi-bagi untuk kepentingan sendiri. Lalu ketika anggaran turun, handphone yang dibeli tidak seharga Rp1 juta, tapi Rp500 ribu. Sisanya dimakan sendiri. Begitulah kira-kira korupsi di Indonesia ini. Banyak potongan sana-sini,” lanjutnya.

Sementara itu pendeta Roy Simanjuntak yang juga hadir dalam acara ini menuturkan dalam situasi krisis kepercayaan nasional seperti saat ini, mahasiswa dan kelas menengah harus dapat mengambil peran sebagai agen perubahan.

“Kalau mau menyelamatkan negeri ini, mahasiswa harus ada di depan sebagai barisan pelopor. Pergerakan harus diipimpin oleh mahasiswa. Maka sekarang, pakailah lagi jaket almamatermu, mahasiswa! Karena hanya jaket mahasiswa itu yang masih dipercaya oleh rakyat. Jaket partai politik sudah tidak dipercaya lagi,” ujarnya.

Menurut Pendeta Roy, tuntutan utama dari diadakannya forum tersebut adalah mendukung gerakan mahasiswa untuk menurunkan SBY dan Boediono segera. “Masalah kita sudah pada tingkat nasionalisme. Menurunkan SBY dan Boediono adalah bagian penting dari ideologi kita. Selamatkan Indonesia dengan turunkan SBY. Kalau tidak, jangan harap Negara ini bisa bertahan,” pungkasnya.


sumber : http://news.okezone.com/read/2012/03/01/339/585617/inilah-penyebab-korupsi-di-indonesia-sulit-diberantas

Dampak kenaikan BBM

JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono mengungkapkan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pasti akan berdampak pada meningkatnya angka inflasi. Akan tetapi, menurut dia, kenaikan inflasi yang tinggi hanya terjadi saat harga BBM tersebut dinaikkan.
"Apa pun yang dipilih pemerintah dalam pengurangan subsidi itu akan berdampak pada inflasi. Tapi, enggak apa-apa nanti akan kita hitung yang perlu kita jaga jangan sampai second round effect-nya (dampak lanjutan) menjadi terlalu besar. Yang penting harus disadari ini one shock kenaikan inflasinya," ujar Hartadi seusai menghadiri rapat kerja antara Bank Indonesia dan Komisi XI DPR, di DPR, Jakarta, Senin (5/3/2012).
Hartadi menuturkan, masyarakat jangan kaget jika inflasi bisa melebihi batas atas yang ditetapkan pemerintah ketika harga BBM bersubsidi dinaikkan. Inflasi bisa tembus dari 5,5 persen. Namun, kata dia, angka inflasi biasanya akan menurun dalam bulan-bulan berikutnya. Dengan kata lain, dampaknya terhadap inflasi hanya sesaat.
"Jadi jangan kaget nanti inflasi pada shock akan melebihi target atas kita, yakni 5,5 persen. Tapi tadi, dengan kita kendalikan second round effect itu, dia (inflasi) akan kembali menurun," tambah Hartadi.
Dari penelitian BI, dalam waktu tiga bulan, inflasi bulanan biasanya sudah kembali turun meskipun secara angka tahunan (year on year) mungkin belum bisa terlihat. Angka inflasi secara tahunan bisa tetap tinggi. Ini karena ada dampak base line, yakni inflasi tahun lalu rendah, sedangkan inflasi tahun ini tinggi.
"Jadi jangan orang melihat oke (inflasi karena) BBM itu tinggi, itu akan tetap tinggi segitu. Padahal, enggak itu saja yang harus kita sampaikan. Dia (inflasi) bahkan akan kembali turun dan nanti satu tahun kemudian setelah (harga) BBM itu dinaikkan atau apa pun keputusan pengendalian BBM, (inflasi) itu akan kembali sampai pada target rendah. Kita malah ke batas rendah sekarang. Berapa? Secara year on year-nya akan kembali ke situ," pungkas Hartadi.

sumber :  http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/03/05/15252673/Dampak.Kenaikan.Harga.BBM.terhadap.Inflasi.Hanya.Sementara

Dana Pembangunan Infrastruktur

Butuh Rp 1.786 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur

 

 

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri, Suryo Bambang Sulisto, mengatakan Indonesia butuh Rp 1.786 triliun untuk pembangunan infrastruktur sesuai dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Pemerinciannya, Rp 681 triliun untuk infrastruktur energi dan listrik, Rp 339 triliun untuk jalan raya, Rp 326 triliun untuk rel kereta api, dan Rp 242 triliun untuk infrastruktur telekomunikasi.
"Dana yang dibutuhkan untuk infrastruktur amat besar," katanya dalam rilis Kamis, 12 April 2012. Ia mengatakan pemerintah mesti bermitra untuk memenuhi kebutuhan tersebut. "Dunia bisnis punya minat untuk meningkatkan kegiatan di Indonesia," ucapnya.
Suryo menilai pemerintah butuh melaksanakan forum-forum nasional dan regional untuk membantu menarik mitra pembangunan infrastruktur.
Pada 2-5 Mei 2012 Indonesia akan menggelar dua kegiatan berskala nasional dan regional. Di Jakarta Convention Center, pada tanggal tersebut, akan digelar Indonesia International Infrastructure Conference Exhibition (IIICE). Di saat bersamaan Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah untuk menggelar Asia Pasific Ministerial Conference on Sustainable and Inclusive Infrastructure Development (APMC-SIID).
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan penyelenggaraan APMC-SIID dan IIICE 2012 merupakan dukungan terhadap implementasi MP3EI. "Memastikan program nasional kita baiknya dikoordinasikan dengan strategi Pan-Asia Pasifik yang bertujuan merevitalisasi pertumbuhan regional," ujar dia.
Menurut Menteri Hatta, AMPC-SIID dan IIICE 2012 akan menjadi titik kebangkitan pembangunan infrastruktur di Indonesia. »Kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah acara konferensi skala Asia-Pasifik ini.”
Acara ini diselenggarakan oleh Kadin bekerja sama dengan Badan Perencana Pembangunan Nasional dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Menko Perekonomian akan mengkomandoi langsung pelaksanaan kegiatan ini.

sumber :  http://id.berita.yahoo.com/butuh-rp-1-786-triliun-untuk-pembangunan-infrastruktur-085457356.html

Rabu, 04 April 2012

ACTIVE AND PASSIVE VOICE


NAMA : UTAMI LAELASARI
NPM    : 17211234
KELAS : 1EA06

  1. Active   : Nick killed a tiger
Passive : A tiger was killed by Nick
2.   Active   : She sang a fine song
      Passive : A fine song was sung by her
3.   Active   : Linda can make tarts
      Passive  : Tarts can be made by Linda
4        Active   :John doesn’t bite Mary
Passive  :Mary isn’t bitten by John
5        Active   :What is John doing?
Passive  :What is being done by John?
6        Active   :What has John done?
Passive  :What has been done by John?
7        Active   : She will have driven the car
Passive  : The car will have been driven by her
8        Active   :She had been driving the car
Passive  :The car had been being driven by her
  1. Active    :Did Johnny break the window ?
Passive   :Was the window broken by Johnny ?
  1. Active    :This report must be signed by Mr. Hook
Passive   :Mr. Hook must sign this report